Hidrokarbon aromatik merupakan hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan atau ikatan ganda di antara atom-atom karbonnya. Hidrokarbon aromatik dapat berupa monosiklik atau polisiklik. Senyawa hidrokarbon aromatik, meliputi; benzena, toluen, etil benzen, xylen(sebagai BTEX), fenol dan kresol. Senyawa – senyawa ini berbasiskan pada gugusan cincin yang tersusun oleh enam atom karbon. Senyawa aromatik ditandai dengan sifat ikatan antar atom karbon dalam cincin, yaitu ikatan tunggal dan ikatan ganda.
Struktur utama senyawa aromatik yang menjadi dasar sifat-sifat kimianya
adalah cincin benzena. Cincin benzena biasa digambarkan sebagai segi-enam
beraturan dengan tiap sudut ditempati oleh atom C yang mengikat satu atom H dan
ikatan rangkap yang berselang-seling antara dua atom C yang berurutan (lihat
gambar di bawah ini). Gambaran ini sempat menguasai senyawa aromatik untuk
beberapa puluh tahun sebelum akhirnya diubah karena sifat-sifat utama ikatan
rangkap tidak tampak pada gambaran struktur benzena sebelumnya. Hidrokarbon
aromatik banyak pula terdapat dalam minyak bumi. Contoh senyawa hidrogen
aromatik sebagai berikut :
Menurut Friedrich August Kekule, Jerman (1865), struktur Benzena
dituliskan sebagai cincin dengan enam atom karbon yang mengandung tiga buah
ikatan tunggal dan tiga buah ikatan rangkap yang berselang seling. Benzena
tidak sama dengan bensin. Benzena merupakan senyawa golongan aromatik dikenal
aromatik karena berbau sedap, sedangkan bensin merupakan campuran senyawa
alkana.
Tatanama Benzena yaitu : monosubstitusi (satu sustituen), disubstitusi (dua
substituen) dan polisubstitusi (lebih dari dua substituen).
Benzena mudah disubstitusi, Reaksi substitusi pada Benzena diantaranya
substitusi aromatik elektrofilik. Substitusi pertama terdiri dari Halogenasi,
Nitrasi, Sulfonasi, Alkilasi dan Asilasi.Substitusi kedua, yaitu Benzena
monosubstitusi mengalami lagi substitusi, sehingga menghasilkan disubstitusi,
dimana produk disubstitusi tergantung pada substituen pengarah orto,meta dan
para.
Permasalahan:
Tatanama Benzena yaitu : monosubstitusi, disubstitusi
dan polisubstitusi. Mengapa dikatakan monosubsitusi, disubsitusi dan
polisubsitusi?
baiklah melda eka putri ,, saya akan mencoba sebisa saya :
BalasHapustatanama benzena itu terbagi dalam monosubstitusi : yaitu tatanama benzena dengan satu substituen. contohnya seperti toluena dimana disustitusi oleh gugus metil. disubstitusi merupakan istilah untuk benzena dengan dua substituen dimana dalam hal ini menggunakan sistem penamaan orto, meta dan para. sedangkan polisubstitusi merupakan penamaan benzena dengan lebih dari dua substituen dalam hal ini penamaannya tergantung substituen mana yang memiliki tingkatan energi lebih tinggi. terimakasih
Benzena monosubstitusi adalah benzena dengan 1 substituen alkil , Benzena disubstitusi merupakan benzena dengan 2 substituen alkil. Apabila benzena mengikat 2 substituen, maka kemungkinan memiliki 3 isomer struktur , Benzena polisubstitusi adalah benzena yang terdiri dari 3/lebih substituen
BalasHapusBaiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan anda.Benzena yg disubstitusi oleh 1 alkil disebut dengan monosubstitusi sehingga tata nama berubah misalnya dengan gugus etil,maka tata nama akan berubah menjadi etil benzena,disubstitusi menggunakan 2 alkil misalnya Br dan etil maka tata namanya p-bromo etilbenzena.Adapun polisubstitusi yaitu,substitusi melibatkan banyak alkil seperti Br,Cl,dan N sehingga tata namanya menjadi misalnya 1-bromo 2-kloro. 4-nitobenzena.
BalasHapus